Saturday 13 June 2020

CARA BELAJAR, MEMBACA, DAN MERINGKAS

A. CARA BELAJAR

     1.   Belajar di Sekolah
   Agar siswa dapat melaksanakan belajar sebaik-baiknya, maka perlu  memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.   Siswa perlu mengetahui semua mata pelajaran yang akan ditempuh serta dapat menempatkan kedudukan setiap mata pelajaran pada fungsinya masing-masing.
b.   Siswa memiliki sifat terbuka, artinya ia menerima guru sebagaimana adanya, tidak menolak karena benci atau segan, atau secara kebetulan sudah mengetahui hal-hal yang sedang diajarkan guru.
c.       Siswa mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran yang diperlukan di sekolah sehari sebelumnya. Hal ini untuk mempermudah memahami pelajaran yang diterima.
d.  Siswa harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran. Hal-hal yang mengganggu konsentrasi belajar hendaklah disingkirkan.
e.  Siswa bersikap kritis dalam menerima pelajaran. Yang dimaksud kritis di sini ialah bersikap terbuka dalam menerima pelajaran. Apabila uraian yang diterima masuk akal, maka uraian itu harus diterima. Sebaliknya siswa harus mengutarakan pendapat atau bertanya apabila uraian itu dirasa tidak masuk akal.
f.       Siswa harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, menunjukkan sifat ingin tahu dan ingin dapat menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh guru.
g.   Siswa menjauhkan sifat malu bertanya, atau enggan meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dipahaminya.
h.      Siswa harus selalu berusaha mencapai nilai setinggi-tingginya melalui prestasi sendiri, tanpa menggantungkan diri dari hasil jerih payah teman, misalnya dengan menyotek.
i.        Siswa harus mengikuti pelajaran secara aktif. Ini berarti ia tidak hanya mendengarkan, tetapi harus berinisiatif dalam menangkap pelajaran dengan membuat catatan-catatan / ringkasan yang perlu.
  1. Belajar di Rumah
Selain belajar di sekolah, setiap siswa harus selalu membiasakan diri belajar secara teratur di rumah. Untuk dapat belajar dengan baik di rumah, hendaknya siswa memilih waktu yang tepat dan tempat yang menyenangkan. Mengusahakan agar tempat belajar menjadi nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang nyaman akan mengganggu pemusatan perhatian waktu belajar. Agar tatap mata tetap terpelihara, jarak baca serta cahaya lampu yang diperlukan untuk belajar hendaklah cukup. Belajar di rumah perlu penuh konsentrasi. Sediakan tempat untuk menempel jadwal kegiatan harian, jadwal mata pelajaran dan beberapa gambar atau tulisan tentang hal-hal yang ingin dicapai. Semua itu akan dapat membantu tercapainya cita-cita dalam jangka pendek atau panjang.

Dalam konsentrasi selama belajar, ada kalanya seorang anak memerlukan suasana yang hening, tetapi ada juga yang menyukai musik penyerta. Yang lebih baik  adalah belajar dalah keadaan tenang dan hening.
Belajarlah setiap hari di rumah pada waktu-waktu tertentu. Belajar tidak perlu terus menerus tanpa henti. Perlu sekali-kali beristirahat untuk mengendapkan hal-hal yang dipelajari.

Kesempatan belajar di rumah dapat dibagi atas dua bagian. Pertama, mengulangi pelajaran yang baru diterima dari sekolah, memperjelas dan melengkapi catatan, serta mengerjakan pekerjaan rumah (bila ada). Siswa harus mengulang kembali pelajaran yang baru diterimanya ini. Kedua, mempersiapkan bahan pelajaran yang akan dipelajari berikutnya. Selain itu perlu diperhatikan mata pelajaran yang dirasakan sukar. Perlu menyediakan waktu lebih banyak, dan berusaha mendorong/memotivasi diri agar pelajaran tersebut terasa menjadi menarik, misalnya menggunakan . Jangan sekali-kali dujauhi, dihindari, apalagi dirasakan menjadi momok.

  1. Belajar Kelompok
Di samping belajar sendiri secara teratur di rumah, setiap siswa dianjurkan sewaktu-waktu belajar bersama-sama dengan teman sekelas atau sekelompok. Belajar secara kelompok banyak manfaatnya. Siswa yang belum memahami pelajaran tertentu dapat memperoleh penjelasan dari temannya yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang sudah paham akan menjadi lebih mahir karena bahan pelajaran yang sudah diterangkan kepada temannya itu menjadi lebih dikuasainya.

Pembentukan kelompok, sebaiknya diusahakan agar rumah anggota kelompoknya berdekatan. Dalam kelompok harus ada ketua-ketua kelompoknya. Ketua kelompok dilakukan secara bergilir. Melalui belajar secara berkelompok, secara tidak langsung melatih bermusyawarah untuk mufakat.

No comments:

Post a Comment